Tari Boran merupakan tarian tradisional khas Lamongan, Jawa Timur, yang mengangkat kisah kehidupan para penjual nasi boran makanan khas daerah tersebut. Tarian ini menggambarkan bagaimana para penjual menjajakan dagangannya, berinteraksi dengan pembeli, dan menjalani rutinitas harian. Selain kaya akan unsur seni dan budaya lokal, Tari Boran juga mengandung nilai-nilai filosofis tentang kerja keras, kemandirian, dan peran perempuan dalam ekonomi keluarga.
Sementara itu, Semaphore Dance menampilkan gerakan baris-berbaris dengan isyarat bendera, mencerminkan kedisiplinan, kekompakan, serta semangat kepanduan. Kedua pertunjukan ini menjadi bentuk kontribusi Matsahisa Scout dalam mendukung pengembangan karakter dan potensi seni siswa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Al-Haflatul Kubro LP. Ma’arif NU Desa Cendoro Tahun Pelajaran 2024/2025, yang juga menjadi ajang apresiasi bagi para santri berprestasi dalam berbagai lomba tingkat kecamatan. Malam apresiasi tersebut diikuti oleh berbagai lembaga di bawah naungan LP. Ma’arif NU Desa Cendoro.
Rangkaian kegiatan Al-Haflatul Kubro berlangsung meriah dengan berbagai agenda yang padat dan bermakna. Acara dibuka dengan Pawai Ta’aruf pada Sabtu (14 Juni 2025), yang disambut antusias oleh warga dan peserta didik. Sebagai puncak dari seluruh rangkaian, acara Haflatul Kubro akan diselenggarakan pada Rabu malam (18 Juni 2025), dihadiri oleh KH. Abdul Halim dari Lamongan.
Posting Komentar untuk "Matsahisa Scout Tampilkan Tari Boran dan Semaphore Dance di Malam Apresiasi Seni"